Thursday, June 26, 2014

Mati

By : Me

Ketahuilah bahwa kematian selalu satu langkah di belakangmu
Sudah siapkah kamu menemaninya melangkah?
Bekal apa yang kamu bawa selagi menanti kepastian antara surga dan neraka
Sudahkah kamu mempersiapkannya?

Ingatlah! Kamu tidak bisa mengkehendaki apa yang telah dikehendaki
Dan kamu tidak tau akan kemahaan Tuhan
Tidak tau kebesaran kekuasaanNya hanya dengan kuasamu
Kamu tidak akan tau kapan kematian itu tiba
Tidak akan pernah tau

Kamu tidak akan pernah tau kapan Izrail datang meminta satu nafas terakhirmu
Jangan kamu bergetar dihadapannya!
Sudahkah kamu siap menjawab salamnya?
Apa kamu akan rela begitu saja?
Atau justru menawar padahal kamu sendiri tau itu tidak ada artinya?

Marilah, selagi masih ada udara berharga yang tak berharga (:gratis)
Yang harus kamu ketahui lagi, Tuhanmu maha pengampun
AmpunanNya selalu terbuka
Bertaubatlah kamu dengan sesungguh-sungguhnya
Agar kamu haus akan kematian, bukan takut mendengarnya

NB: Kamu di sini adalah kita, manusia, yang seperti pasir di gurun dosa-dosanya.

Monday, June 23, 2014

Taubat

By Aulia Rizqi

Matahari akan menghantam kegelapan maut
Fajar menyingsing mengantar kelelawar pada mimpinya
Sinarnya membawa kehangatan dan udara segar
Yang merasuk lewat mata yang terjaga sendari subuh

Tiga per tiga malam, ayam berkukuk
Menghancurkan belenggu kemalasan setan
Yang menyelimuti diri hingga ke dalam hati
Berakhir kemenangan, bangit dari ranjang kenistaan

Basuh wajah berkelopak mata panda dengan wudhu
Mensucikan diri dengan air suci tanpa noda
Panjatkan doa setelah ruku dan sujud menyembahNya
Memohon ampun atas kemaksiatan kedurhakaan semalam

Berharap kemuliaan rahmat memberkati
Hapuskan dosa yang terlukis oleh bercak dan noda
Agar kesedihan kepedihan berubah cinta kasih dan kasih sayang
Agar kasih sayang cinta merangkul merajutkan asa