Tak seindah kau
Dimana aku dan kalian
Kita, saling menjaga
Tak ada duka yang mengembirakan
Tak satupun gembira yang menyiksa
Kita merangkul, erat dan berpacu
Tak rapuh, tak bisa hancur
Tertawa tanpa sedih
Bergadengtangan melawan arah
Dan terus hingga tua
Tulisan Iseng, Berharap Penuh Maghfiroh. Gaya Bahasa Usang, Semoga Bertolak Bosan.
Wednesday, April 30, 2014
Teman
Thursday, April 24, 2014
Antara Zuhud & Hedonism
Bagaimana caranya hidup sederhana? Jauh dari keelokan isi dunia. Bahagia dengan apa yang ada dan apa adanya. Namun terkadang aku ingin menjadi pusat perhatian banyak orang, aku ingin seperti yang lain, penuh gaya dan modis. Tapi aku berpikir itu semua adalah hal yang semu. Mendapat keuntungan apa bila di perhatikan banyak hal layak? Terkenal? Itu semua tak berarti di hadapan Tuhan. Kadang aku merasa menjadi diri sendiri begitu menyenangkan. Terbebas, jauh dari ketentuan dunia. Tinggal menikmati anugerah yang Tuhan berikan. Mensyukurinya, maka niscaya anugerah dan kenikmatan itu akan bertambah. Namun, itulah nafsu, yang selalu ingin menyingkirkan kesucian hati nurani. Dalam doa yang ku hajatkan seketika setelah ku bersujud, aku ingin menjadi manusia normal yang bahagia tanpa perasaan iri dan dengki pada sesama yang lain. Agar aku menjadi manusia yang dewasa, tenang dan selalu ada pada jalan yang benar. Semoga Tuhan meridhoinya..
Wednesday, April 23, 2014
Melihat dalam buta
"Jangan mikirin duniawi terus, kamu ngga abadi disini"
Oh sungguh, kalimat itu sangat menyentuhku. Berjuta kali aku galau yang tidak lain karena urusan duniawi.. Kalimat itu membuat hatiku yang lusuh dan kotor menjadi suci kembali. Merasa seperti di ingatkan oleh malaikat. Ya, mungkin dia malaikat. Karena menurut cerita, malaikat bisa menjelma menjadi manusia. Di tambah dengan tampang dan dandanannya yang jauh dari kata mewah serta sifatnya yang tak sungkan menyapa siapapun yang ia jumpai, menggambarkan bahwa dia adalah orang yang sederhana dan rendah hati.
Seorang seumuran denganku yang sama sekali tak ku kenal, menemui dan menemaniku yang terlihat resah dan gelisah sore itu. Dia begitu tau apa yang kurasakan. Aku benar-benar hilang arah kala itu. Terasingkan dan sendiri dalam keramaian. Sosoknya yang bijaksana tak sedikitpun terlihat sama dengan dandanannya yang duduk dengan begitu tenang. Hingga ketenangan itu merambat lewat udara kemudian merasukiku.
"Dunia ini membutakan". Itulah kalimat indah yang terakhir ia ucapkan pada jumpa kenangan. Bodohnya, aku tak sempat hanya berjabatangan apa lagi berkenalan dengannya. Satu penyesalan dalam luapan kebahagiaan. Ingin kembali lagi berjumpa untuk sekedar berterimakasih, berterimakasih karena telah menjadi perantata Tuhan yang menujukanku kembali pada jalan yang tak menyimpang.
Tuesday, April 22, 2014
ReadMe
Jika anakmu cemburu itu karena engkau melantarkannya
Jika anakmu mengganggumu itu karena engkau kurang mencium dan memeluknya
Jika anakmu tidak mematuhimu itu karena engkau menuntut terlalu banyak padanya
Jika anakmu tertutup itu karena engkau terlalu sibuk
Jika anakmu melawanmu itu karena engkau terlalu keras padanya
Monday, April 21, 2014
Do'aku
Manusia di muka bumi
Inilah kami, ya Allah
Puluhan ribu hanba-hamba-Mu
Yang dhoif berlumuran dosa
Merangkak menuju-Mu
Dengan hati yang serasa hancur
Mengharap curahan rahmat, ampunan dan perlindungan-Mu
Selamatkanlah kami di dunia yang sementara ini
Lindungilah kami pada hari tiada perlindungan
Selain perlindungan-Mu
Hingga kami sampai ke negeri abadi
Dalam kasih sayang
Ampunan dan ridha-Mu
Lady Agustin F