Thursday, September 21, 2017

Ngopi - Ngobrol Penting Ini Itu

Pernah datang di benak rekanku. Sebut saja "Bunga", tapi dia laki-laki. Awal ngobrol, kami yang lagi ngopi, meski pesenam di Mbak-nya kebanyakan es teh, 'tilangan jadi bahan bahasannya.

Si bunga cerita, dia apes, katanya. Dia ndak salah tapi tetep kena tilang. Dengan alasan lampu utama sepeda motornya cuma nyala sebelah saja, yang kiri mati.

Dia tetap saja 'mengeyel, khas orang kita. Dia bilang, siang hari panas terik begini apakah bakalan ada orang buta yang berkendara? Sehingga tidak bisa melihat sepeda motornya bahkan meski lampu utamanya dimatikan sekalipun. Tidak ada! Jelas. Lalu kenapa Pak Polis bersikukuh menyatakan dirinya bersalah. Peraturan tetaplah peraturan. Pak polis sepertinya masih kurang hati sampai-sampai konsisten terhadap aturan.

Pada akhirnya, biar cepat selesai urusannya, Bunga pun memberi uang 'sogokan. Dengan cinta yang dimilikinya, agaknya dia rela sekaligus tabah bersedekah..

Mengerucut pembicaraan kita. Duri, yang 'lenggah damai disampingku, bilang ...

"Kenapa kok ngga dihapuskan saja polis, dan aparat-aparat yang lainnya. Jadi bebas."

Duri memang tidak kalah berat cintanya kepada manusia. Hingga sampai lancang bicara tanpa pikir.

Hmm...

Ya kali.. 😒 Benar adanya, aku juga setuju.. asalkan ketulusan cinta kita menyamai 👼 malaikat. Tidak memiliki sifat-sifat buruk, yang pasti kita semua tahu apa saja itu.

Tapi apakah bakal menjamin? Bahkan 1 dari 9 manusia yang menyerupai iblis dari 9 manusia yang sama dengan malaikat. Bisa merasuk iblis itu hingga menjadi setengahnya mereka masing-masing malaikat dan iblis. Nafsu dan nurani saling bertolak belakang.

...

Yah.. es tehnya tinggal es-nya saja.. Air tehnya ditelan seperti habisnya waktu untuk bulan tampil sombong di langit yang hitam.

No comments:

Post a Comment