Sunday, August 24, 2014

Sepi

Inikah yang dinamakan rindu? Apa sepedih ini? Apa ini yang dinamakan rindu yang sebenarnya? Lalu rindu-rindu ku yang lalu apa hanya sekedar rindu yang tak berarti apa-apa? Pertanyaan-pertanyaan yang menyerbu benak. Aku dikoyak sepi, hingga lelah. Seakan kesepian ingin membunuhku. Aku tidak bisa fokus. Pikiranku menjuru di berbagai penjuru. Bahkan demikian kurasakan saat ini.

Aku rindu rumah, tempat tinggal, dan yang pasti adalah kasih sayang dari ayah dan ibuku. Disini sepi, aku sendiri. Namun berteman dengan ratusan nyamuk yang bagai vampir haus darah, suara dengingnya bagai pesawat jet yang menggemaskan namun cenderung menjengkelkan. Serangga yang penuh murka.

Aku belum akrab dengan lingkungan sekitar. Tidak ada manusia tempatku berbagi disini. Aku sendiri disini, walaupun ramai manusia bergembira disekelilingku. Inilah masa-masa adaptasi sulit yang harusnya aku pasti sanggup melewatinya.

Aku menyibukan diri dengan segala hal yang bisa ku lakukan. Tapi tetap saja ada momen dimana aku diam tanpa kata dan tak tau harus berbuat apa, lalu perasaan itu muncul, mengendap-endap, mengintip dan mengikutiku ketika aku berusaha enyah. Sepi selalu hadir dalam kondisi bahagiaku yang sebenarnya belum tercuat sekarang ini.

Tuhan, tempat satu-satunya untukku melampiaskan isi curahan hati terbungkus emosi yang terperdam sabar. Ku berdoa, memohon dan meminta, ku certiakan semuanya pada Tuhan. Walaupun ini sebenarnya hal bodoh, karena Tuhan pasti sudah tau tanpa harus ku beri tau. Tapi itu ku lakukan agar Tuhan lebih memperdulikanku, walau pun tanpa itu pun Tuhan sudah sangat peduli padaku. Dan mensyukuri nikmat tuhan dengan sembahyang merupakan kewajibanku sebagai muslim.

Hmm, malam ini aku mengantuk tapi tidak bisa tidur. Di tempat kost ini aku sendiri. Yang lain entah kemana. Huuuhhhff, apa guna mulut ini. Hanya diam saja,, sialan!! Aku mulai merasa jenuh. Mata ini berat, tapi berat juga dipaksa menidurkannya. Mau nonton tv tapi sendiri, mau keluar, jalan kaki? Huuuf, iya, aku belum menyempatkan ke stasiun, mengambil motor. Mungkin besok,, Sudah tidak sabar bertemu kuda besi ku, ingin ku segera berpacu.. Sepeda motorku ku paketkan satu hari sebelum aku berangkat ke sini, Madiun. Kata petugas layanan jasa paket sih 2 sampai 3 hari paling cepat sampai. Hhmm, semoga saja besok sudah sampai, lalu segera ku jelajahi seisi Madiun ini. 8-)

Sudah, sigini aja, mau ku postke blog ku. Ya walaupun ngga ada review nya, hee
Sudah ya, mau coba tidur..
Barang kali bisa,
Kalo gak bisa ya nanti deh,
Sialan, malah aku bercanda sendiri,
Sudah!
Nanti dikira gila lagi,
Wah, malah ngatain gila ke sendiri,
Emang gila!
Sialan, udah ah!
Ya, SUDAH!!

Day two,
23.03 Indonesian West Time
Sunday, Agustus 24
2014

No comments:

Post a Comment