Tuesday, March 29, 2016

Semester 4 paling menyebalkan. Mengungguli rekor paling menyebalkan semester 3 saat dulu menjalaninya. Yang dahulunya juga telah menaklukan semester sebelumnya.

Kuliah seperti SMA. berangkat sedang mata terbuka. Pulang petang pas malam datang. Setiap hari praktek. Sampai baju kecut, bau apek kombinasi oli, debu tanah yang menempel gara-gara 'ndlongsok, ditambah keringat yang menetes karena nyucinya kurang dibilas.

'Liburan semester 4 cuman kiasan. Hanya namanya saja. 'Libur. Tapi harus memenuhi tuntutan SKS Praktek Kerja Lapangan. Harusnya bisa di sebulan di kampung halaman. Sebulan beneran liburan, entah ke samudra laut, bermalam di pinggiran, atau 'menikmati alam lainnya dengan ngopi di atas awan, gunung.

Tapi tidak. Mungkin, semester 4 ini memang sudah 'disket oleh 'wong nduwuran, supaya tak kaget nanti PKL. Supaya terbiasa bangun pagi, pulang petang pas malam datang. Supaya terbiasa 'kesel. Dan tak hanya 'kesel, tapi juga 'pegel ( : sebal )

Halah! Padahal, meski keseringan berpikir negatifnya dulu dan terusan. Padahal, lulus kuliah, bahagia pas wisuda, belum tentu tenang, pasti gelisah. Lulus, tugas selesai sudah. Mau lanjut kemana? Diterima kerja dimana? Pertanyaan 'hampir sama dengan jawaban yang diinginkan Isroil dan Isrofil di kuburan.

Terus dijalani dengan biasa? Susah! Pasti gelisah! Sampai memikirkannya lelah. Bersyukur? Justru "Nikmat Tuhan mana lagi yang akan kau dustakan?!"

Ya. Beginilah hidup. Banyak sudutnya, liku, lancip, tumpul, tersamar lurusnya. Tuhan adil tanpa kenisbian tentang ujian seberapa dalam kepada hamba-hamba-Nya..

No comments:

Post a Comment