Monday, August 13, 2018

Puisi Penyemangat

tidurlah nak, jiwamu lelah
rebahkan punggungmu yang koyah
di kasur lantai tipis nan buluk
otot pantatmu panas
sebagaimana betismu semutan setiap bersila dalam duduk

santai dulu, baru nanti kalo mulut sudah kecut, udud lagi
hari masih banyak yang harus kamu jumpai
akselerasi terhadap waktu, haram sampai menggerogoti nafsu

tenang! tuhan tidak murka atas dosamu, kepada tamakmu
selama kamu masih menangis bersimpah dahaga
merana meronta dalam bahasa doa
taubat sambal bersiklus siang dan malam,
enggan kamu tinggalkannn,,

relax, kamu sadari ini tahun politik
dirimu mengerti, usia sudah kepala dua
kian lama semakin berekor
tuntutan hidup, mending molor
bangun dan bergairah kembali

kelopak matamu sudah lebam
retinanya merah
dendam hatimu marah
sudaahhh

bukan dirimu saja yang merasaakan ini
manusia yg hidup lainnya
juga menikmati galau
bukannya seharusnya kau bahagia menjalaninya?

apa?! nelangsa, tak punya kekasih?
dia sudah mati karena api cinta telah padam
sabar gih!, 2-4 tahun lagi, mungkin tuhan baru meestui

sekarang tidurlah
supaya besok matahari condong ke utara
kamupun bersemangat menjalaninya
dengan cinta berlinang air mata

20.00 wib, Senin, 13 Agustus 2018

No comments:

Post a Comment