Kopi hitam dan rokokku hanya sendiri ku habiskan. Pagi ini sepi. Tak ada teman berbincang. Tak seorangpun lawan bicara. Hanya lagu-lagu sedih saja yang ku dengar.
Tapi bukan sesuatu yang merugikan. Meski tak ada angin untuk aku menceritakan seribu gelisah. Aku masih bisa merenung dan menuliskannya. Tentang keresahan.
Apa yang membuat resah? Bukankah setiap kecup di bibir cangkir, rasa kopinya pas? Tidakkah hisap rokok yang dalam, lalu hembusannya terusan begitu damai?
Ya memang, pagi ini mesra meski kekasih jauh dipelataran tempat berbeda. Pagi ini romantis dengan ciuman bibir di secangkir kopi dan hisapan dua batang rokok. Renungan tentang lidah lelah tak bertulang. Lidah yang tak kaku bicara perihal kenisbian hidup. Gerak lidah di kemarin malam. Rontak jiwa!
Apakah pergunjingan menjadi bahan bahasan yang menarik disela 'ngopi dan 'ngrokok? Menurutku tidak! Begitu fakir pemikiran. Nestapa peradaban. Nista pengetahuan.
Kedamaian pagi ini karena tidak adanya hal negatif mengundang dosa yang menjadi topik diskusi. Seharusnya seperti itu. Berkelanjutan. Selalu membicarakan hal baik. Tidak ada angkuh, sombong, sindir, gunjing, sela, cela, hina, bathil, keji, debat.
Bisa bukan? Atau memecah sebuah masalah? Mencari sejari solusi? Bila saja ide? Gagasan? Bukan perihal buruk! Satu persatu kedamaian sejati dari 'ngrokok dan 'ngopi menjadi hakiki. Bukan khayalan, tidak juga mimpi.
Tapi bukan sesuatu yang merugikan. Meski tak ada angin untuk aku menceritakan seribu gelisah. Aku masih bisa merenung dan menuliskannya. Tentang keresahan.
Apa yang membuat resah? Bukankah setiap kecup di bibir cangkir, rasa kopinya pas? Tidakkah hisap rokok yang dalam, lalu hembusannya terusan begitu damai?
Ya memang, pagi ini mesra meski kekasih jauh dipelataran tempat berbeda. Pagi ini romantis dengan ciuman bibir di secangkir kopi dan hisapan dua batang rokok. Renungan tentang lidah lelah tak bertulang. Lidah yang tak kaku bicara perihal kenisbian hidup. Gerak lidah di kemarin malam. Rontak jiwa!
Apakah pergunjingan menjadi bahan bahasan yang menarik disela 'ngopi dan 'ngrokok? Menurutku tidak! Begitu fakir pemikiran. Nestapa peradaban. Nista pengetahuan.
Kedamaian pagi ini karena tidak adanya hal negatif mengundang dosa yang menjadi topik diskusi. Seharusnya seperti itu. Berkelanjutan. Selalu membicarakan hal baik. Tidak ada angkuh, sombong, sindir, gunjing, sela, cela, hina, bathil, keji, debat.
Bisa bukan? Atau memecah sebuah masalah? Mencari sejari solusi? Bila saja ide? Gagasan? Bukan perihal buruk! Satu persatu kedamaian sejati dari 'ngrokok dan 'ngopi menjadi hakiki. Bukan khayalan, tidak juga mimpi.
No comments:
Post a Comment