Sunday, April 10, 2016

THE POWER OF WORD

Kata gabungan "merendah hati" dan "merendahkan hati" itu berbeda. Hanya karena bertambah imbuhan -kan pada kata "merendah". Sudah memiliki makna yang tak sama.

Merendahkan seperti halnya meremehkan, menghina dan menginjak hingga berjejak. Merendah, artinya mengecilkan level takabur, kesombongan dan angkuh. Bag siang dan malam makna keduanya.

Menulis itu tak mudah. Yang menjadi objek dari tulisan, bisa senang mabuk kepayang, mungkin bertemakan cinta. Atau bisa malu tak karuan, karena dalam tulisan aib yang diceritakan.

Apalagi berbicara, sebagai manusia 'dewasa. Tak sama tak mudahnya dengan menulis. Berbicara butuh reflek yang lebih cepat dibanding mengetik di papan keyboard, atau di touchscreen smartphone. Menulis masih bisa berpikir disenggang jempol menekan space. Tapi berbicara? Mungkin bisa juga, sambil santai menghembus asap rokok ke udara.

Berbicara butuh tenang. Berpikir itu tidak gampang. Entah menulis atau bicara. Pemilihan kata/word yang disebut diksi. Harus mampu cerdik tak hanya memilih namun juga memilahnya.

Apalagi dalam suatu meja bundar dengan perjamuan rokok dan kopi yang megah mewah. Butuh cara bicara yang wah. Intonasi, jeda, diksi, pandang mata, ekspresi dan mimik wajah, musti tepat dengan apa yang sedang dilontarkan.

Kalau tidak bisa 'nyablak benar seperti yang dilakukan Mbah Sutjiwo Tedjo. Dengan mengkolaborasikan kisah wayang bercerita tentang kebenaran. Itu justru kelebihan tersendiri.

Tetapi kalau tidak bisa, lebih baik tak usah. Karena tawa terjadi bukan karena hal yang ingin dibuat lucu, melainkan lucu karena ingin membuat lucu yang gagal. Tapi belajarlah suapaya tidak serius melulu. Jangan menjadi pendiam yang murung, apalagi ditambah pandangan sinis. Malah dinilai negatif. Pendiam bukan berarti pemurung.

Tapi kalau terlalu 'nyablak juga tak boleh. Yang jadi bukan nyablak, tapi 'maido. 'Nyablak harusnya sebagai penyempurna rasa yang kurang pas seperti dimasakkan. Terlalu nyablak cenderung kepada menjelek-jelekkan. Ini yang menimbulkan penilaian negatif, penjahat.

The Power Of Word. Pemilihan kata atau diksi, entah menulis, bicara. Perlu pembelajaran yang lanjut. Apalagi bicara. Setelah diksi, juga ada aturan bicara berlanjut yang harus dikuasai.

Stasiun Solo Jebres, di dalam gerbong Kereta Api Brantas. Senin, 11 April 2016. 01:59 WIB.

No comments:

Post a Comment